Jumat, 29 Juni 2012

Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya Organisasi


Budaya Informasi

Budaya informasi adalah mencakup perilaku dan kecenderungan seseorang dalam menggunakan dan memanfaatkan informasi untuk membantu seseorang maupun menyelesaikan pekerjaannya. Informasi yang digunakan merupakan transformasi dari data-data yang dihasilkan berdasarkan fakta. Data tersebut dikomunikasikan dan disebarluaskan kepada orang lain yang kemudian menjadi informasi. Informasi yang diterima oleh orang lain akan menjadi pengetahuan yang nantinya akan bermanfaat baginya untuk mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Menurut Koentjaraningrat (2001:72) yang dimaksud dengan budaya adalah,"Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar".


Dari paparan di atas dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan budaya merupakan segala tindakan dan aktivitas yang dilakukan manusia yang menjadi aktivitas rutin yang selalu dikerjakan manusia untuk mencapai tujuan tertentu.Sedangkan definisi informasi itu sendiri harus dipahami dari karakteristik data dari sebuah peristiwa yang selanjutnya diteruskan menjadi pengetahuan. Informasi dapat disediakan sebagai data yang maknanya mudah dimengerti sehingga membantu dalam konteks penggunaannya.Ada beberapa pendapat yang menyatakan tentang definisi informasi yang di antaranya dikemukakan oleh Hasugian (2009:91) yaitu, "Informasi adalah susunan data dalam bentuk yang mudah dipahami dan informasi adalah data yang sudah diolah".Stevenson dalam Sulistyo-Basuki (2006:16) menyatakan bahwa "Informasi sebagai kata benda bermakna pengetahuan yang diberikan pada seseorang dalam bentuk yang dapat dipahami oleh orang lain".


Ada juga definisi mengenai informasi yang dikemukan oleh Davis dalam Kadir (2003: 28) bahwa, "Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang". Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas informasi juga dapat dideskripsikan sebagai kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima (Kristanto, 2003: 6).



Tujuan Budaya Informasi

Budaya informasi memiliki arti dan tujuan yang jelas untuk membantu setiap individu ataupun organisasi untuk pengambilan kebijakan strategis dan implementasi perubahan. Suroso (1998:43) menjelaskan tujuan informasi ke dalam empat tantangan sebagai berikut:

1. Mereka harus memperlakukan informasi dan pengetahuan sebagai aset yang yang tampak (visible assets).Padahal selama ini informasi dianggap sebagai aset yang tak tampak (invisible assets).

2. Mereka tidak boleh menganggap bahwa infranstruktur teknologi informasi akan memecahkan masalah ini dalam budaya dan perilaku informasi yang ada. Meskipun, misalnya jaringan komputer dan komunikasi memberikan alat untuk menggunakan informasi dan pengetahuan untuk keunggulan kompetitif, bagaimana dan kenapa karyawan menggunakan informasi tersebut akan menjadi lebih penting.


3. Pekerja berpendidikan tinggi akan lebih bisa menyesuaikan diri terhadap sikap-sikap manajerial yang mempengaruhi bagaimana cara informasi dan pengetahuan digunakan. Mereka akan lebih mudah untuk mengenali perilaku informasi yang merusak atau perilaku informasi yang di luar nilai budaya dan tujuan bisnis perusahaan.


4. Perusahaan yang paling pertama dalam industrinya mengaitkan budaya informasi kepada strategi bisnis dan pasarnya akan mendapatkan keunggulan kompetitif.

Dari paparan pendapat di atas dapat dilihat bahwa tujuan budaya informasi pada dasarnya memberikan dampak positif bagi pelakunya baik perorangan maupun organisasi. Dalam kaitannya pada perusahaan, budaya informasi memberikan kemajuan perusahaan yang lebih baik dalam bantuan untuk pengambilan keputusan strategis. Ada juga pendapat yang mengemukakan tentang tujuan budaya informasi. Salah satunya adalah Wang (2005:213) yang mendeskripsikan tujuan budaya informasi ke dalam empat pertanyaan:




Sumber:https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:mUdc7ey1Mp8J:repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24168/4/Chapter%2520II.pdf+pengertian+budaya+informasi&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShY7Q7WiOdrJsnmo9A5zj0Z2w1o-uwE-0XTuE6agv-msxTrwprBm7ZG3Ue-iD2JZzIAG2cxgDaSgTfvBMKZ3klgE7j-MJ7ym9CqZW6uRUp-DLUIzegbyLyqH9Cf0qsUOSVk06k5&sig=AHIEtbT289WQry3SU6QOigeRlyBN7RUkDQ
Pukul:11.02PM 29-juni-2012

Pengertian Tekhnologi Terhadap Kreativitas Individu.


Teknologi dan Informasi sangat berpengaruh terhadap  kemudahan dalam melakukan kreativitas. Kreativitas merupakan kunci utama dalam industri kreatif. Pada jaman sekarang ini teknologi dan informasi sudah semakin cepat berkembang seperti internet, komputer, software, peralatan-peralatan lainnya. Namun Teknologi itu bisa memudahkan dan membuat kita menjadi kesulitan tinggal bagaimana kita memanfaatkan dengan bijak. Misalnya untuk menjadi kreatif kita memerlukan internet sebagai sumber informasi yang tidak terbatas. Namun yang jadi masalah kok karena kebanyakan informasi malah membuat kita terbatas dalam berkreasi.

Kembali ke peran teknologi informasi dalam industri kreatif, Teknologi ini tidak hanya berupa alat dan mesin bantu akan tetapi metode, teknik aktivitas dan cara-cara yang dapat mempermudah manusia. Sedangkan informasi merupakan ilmu pengetahuan, berita dan sesuatu data yang bermanfaat untuk tujuan tujuan tertentu. memang teknologi informasi dan Industri kreatif memang tidak bisa dipisahkan. Kerap sekali keterbatasan teknologi menjadi  batasan dalam Diharapkan dengan teknologi dan informasi dapat berpengaruh terhadap produktivitas dan kualitas industri kreatif. Misalnya bagi para desainer dan arsitek bisa menggunakan software atau perangkat lunak desain gambar seperti CAD dan Vektor. Bagi industri Iklan dapat menggunakan teknologi untuk melakukan terobosan-terobosan dalam periklanan.

Jika kita berbicara internet, Ada yang menarik yang berhubungan  dengan industri Kreatif dan wikinowics, yaitu dengan memanfaatkan kolaborasi global untuk menghasilkan produk dan jasa industri kreatif.  Dengan adanya internet, batasan waktu dan lokasi sudah bukan menjadi halangan lagi. Kita bisa membuat sebuah tim proyek desain dengan anggota yang lintas negara. Kita bisa memanfaatkan produk-produk hasil industri kreatif kita untuk memasarkan ke dalam lingkup global lagi. bahkan dapat menciptakan konsumen yang aktif (prosumen) untuk menghasilkan barang sesuai dengan keinginan mereka. Hal ini sudah terbukti untuk pengembangan software-software (salah satu subsektoral industri kreatif) yang bersifat opensource.

Sumber:http://aguswibisono.com/2010/industri-kreatif-indonesia-peran-teknologi-informasi-dan-penciptaan-nilai/
Pukul: 11.20PM/ 29-juni-2012

Senin, 04 Juni 2012

Kelompok Dalam Organisasi

Peran individu dalam kelompok
Pelibatan dan partisipasi anggota {individu} dalam organisasi menjadi menjadi lebih penting ketika organisasi tersebut memulai suatu fungsi karena tanpa keterlibatanya kegunaan atau fungsional organisasi tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

Masing–masing dari individu tersebut di dalam suatu organisasi mempunyai peran yang beragam dan mempunyai keterikatan terhadap suatu wadah, yaitu organisasi. Individu merupakan komponen vital dalam suatu organisasi tetapi tidak efisien jika “individu” ingin mencapai suatu tujuan dasar organisasi. Karena individu tidak mempunyai struktur dan sistem untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Peran kelompok dalam suatu organisasi
Pelibatan kelompok dalam suatu organisasi dapat dilakukan dengan mekanisme pembagian atas individu–individu agar membentuk suatu kumpulan yang mempunyai pola dan sistem kerja.
Suatu kelompok pada dasarnya adalah sekumpulan individu yang berada dalam suatu organisasi dimana para anggotanya saling mempunyai ketergantungan satu sama lain dalam melaksanakan suatu kinerja secara berstruktur.
Organisasi lebih mengutamakan atas pencapaian tujuan dasar yang lebih mengedepankan kepada hasil yang ingin dicapai. Suatu kinerja kelompok akan lebih efisien ketika di letakkan di ruang lingkup organisasi karena suatu tujuan akan lebih cepat tercapai jika didalam pengelolaannya dikerjakan secara berstruktur atau berkelompok
Pada: 8:01Pm tanggal 4-6-2012

Tipe-tipe organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
Organisasi Formal Resmi
Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya
Pada: 8:15pm Tanggal 4-6-2012

Pengalaman dalam kelompok
Untuk pengalaman dalam kelompok secara formal saya memang belum pernah merasakan nya,tapi mari kita lihat secara seksama,pengalaman dalam kelompok dapat kita rasakan dimulai dari kelompok presentasi di kelas,kita harus bekerjasama untuk menyelesaikan tugas  tersebut agar tugas tersebutt dapat selesai tepat waktu,namun apabila salah satu dari rekan kelompok ada yang telat atau susah di ajak bekerja sama itu malah menghambat kinerja dari kelompok tersebut.



Senin, 30 April 2012

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

         Pengertian pengambilan keputusan dalam organisasi tidak terlepas dari apa yang dimaksud dengan keputusan. Menurut Robbins and Coulter, keputusan adalah membuat pilihan dari dua atau lebih alternatif. Mengapa keputusan harus dibuat? Keputusan dibuat karena ada masalah. Apa yang dimaksud masalah? Masalah adalah kesenjangan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diharapkan. Masalah ditanggapi secara berbeda antara orang yang satu dengan orang lainnya. Bagi si A, masalah si B justru merupakan keuntungan atau kepuasan. Atau, bagi si B, masalah si A justru merupakan kerugian bagi dirinya. 

http://definisi.net/definisi-ilmu/pengambilan-keputusan-manajerial-%7C-seta-basri-menulis-terus/
Dilihat pada 1 mei 2012 pukul 9:13AM 

Jenis pengambilan keputusan

Terdapat beberapa jenis keputusan dalam pengambilan keputusan.Berdasarkan yang harus di ambil oleh level manajemen di perusahaan jenis keputusan terdiri atas:

  1. Keputusan Strategis
  2. Keputusan Taktis
  3. Keputusan Operasional
Berdasarkan tersedianya pemecahan masalah,jenis keputusan yang biasanya muncul adalah:
  1. Keputusan terpogram.Keputusan ini berkaitan dengan kebiasaan,aturan,dan prosedur.Dalam hal ini kondisi yang dihadapi semuanya dapat di ketahui dengan pasti.
  2. Keputusan tidak terprogram.Keputusan tidak terpogram ini adalah keputusan yang tidak mempunyai suatu aturan yang baku,tergantung pada jenis masalahnya.Biasanya,masalah yang membutuhkan keputusan tidak terprogram ini terjadinya tidak dapat di prediksi.
  3. Keputusan tidak terstruktur.Disebut tidak terstruktur karena tidak diketahui pemecahannya karena ketidak jelasan masalahnya.
Dilihat pada 1 mei 2012 pukul 9:13AM

Contoh: 
keputusan terpogram: Keputusan untuk memesan kembali kertas dan persediaan alat tullis kantor.

keputusan tidak terpogram:Keputusan untuk membangun dan mengembangkan pabrik baru.

Dilihat pada 1 mei 2012 pukul 9:13AM

Selasa, 27 Maret 2012

Peranan Staff Dalam Organisasi

Staf
apa itu staf..?
Staf yaitu orang yang diangkat/ditunjuk sesuai dengan keahliannya untuk melaksanakan suatu tugas yang di-bebankan kepadanya. Staffing (Pengarahan)

Dalam suatu organisasi pimpinanlah yang bertanggungjawab akan pelaksanaan tugas-tugas organisasi, tapi tidak berarti ia harus mengambil alih semua tugas tersebut. Dalam pelaksanaan tugas.pimpinan dapat menunjuk staf (orang lain) untuk mengerjakannya dengan pemberian wewenang dan pembahagian tanggung jawab.

Fungsi Staf

1. Dengan makin berkembangnya perusahaan kekompleksan fungsi yang perlu untuk pelaksanaan tugas berkembang lebih cepat sehingga manajemen perlu bantuan melalui spesialisasi fungsi yang disebut staf.

2. Penciptaan fungsi staf atau fungsi sekunder ini dengan mendiferensiasikan kegiatan ke luar dari rantai komando.

3. Fungsi staf membantu dan memperlancar kerja fungsi garis.

4. Agar fungsi staf bermanfaat harus jelas fungsinya, dibatasi jumlahnya, tugas pimpinan memang meningkat, staf diberi informasi yang diperlukan, dimintai nasihat, didorong berinisiatif.

Macam-macam staf..

Pada dasarnya staf dapat dibedakan menjadi dua macam :

STAF PENASIHAT

Dibentuk untuk memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada seorang manajer. Staf penasihat juga memberikan saran-saran kepada pimpinan terhadap semua bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan. Apabila diperlukan Manajer dapat menunjuk atau mengangkat staf penasihat dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan, dan pengambilan keputusan.
Agar saran-saran yang diberikan kepada pimpinan merupakan saran yang sudah matang, obyektif dan telah diuji serta diteliti kebenarannya, maka saran-saran itu harus digarap melalui suatu proses. Proses pemberian saran tersebut melalui kegiatan sebagai berikut :

  1. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau riset.

  2. Mengadakan analisis fakta-fakta, informasi-informasi yang diterima.

  3. Mengadakan evaluasi atau penilaian.

  4. Membuat berbagai alternatif atau kemungkinan.

  5. Mengadakan pemilihan dari berbagai kemungkinan yang dianggap paling baik.

  6. Membuat kesimpulan.

  7. Merumuskan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan dalam suatu bentuk tertentu sehingga mudah dan cepat dipahami oleh pimpinan.

STAF PELAYANAN ( Staf Specialis )
Yaitu membantu pimpinan dalam melancarkan tugas-tugas organisasi, dalam memberikan pelayanan untuk seluruh lini dan unsur organisasi. Fungsi utama staf pelayanan adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan operasional, bukan memberikan saran atau pertimbangan

Sumber artikel di atas:http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4333/1.3.htm https://docs.google.com/viewera=v&q=cache:E70qlQqG9wAJ:sman28jkt.sch.id/userfiles/file/STAF.doc+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESgq3Q28tN9du6naZOeGGeYNlYcsRe-FXCMjeMSg4cVqOlIbm61u6S2dEqVoq1Y358Ymg_Mehs1oEAdJmBbJbaikC95NDjUAcd4Zt56BomaFc3O7KkRhxqh0c6T1YWmp3vDgiNO&sig=AHIEtbRiOMFC3MULyXD_9jHP3qTWBXBvzw

Kekuasaan dan Wewenang

kekuasaan,mungkin sudah banyak orang yang sering mendengar kata kata ini,tapi apa sih pengertian sebenarnya dari kekuasaan dan apa perbedaan nya dengan wewenang

Definisi kekuasaan :

• Ramlan Surbakti (1999) : kemampuan menggunakan sumber2 pengaruh yang dimiliki untuk mempengaruhi pihak lain sehingga pihak lain berperilaku sesuai dengan kehendak pihak yang mempengaruhi.

• Anthony Giddens (1986) : dipandang sbg transformative capacity, yaitu kemampuan mengadakan intervensi dalam peristiwa

• Poulantzas dalam Waters (1994) : kapasitas kelas sosial untuk merealisasikan tujuan tertentu.

• Soerjono Soekanto (2002) : suatu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan.

• Talcott Parsons dalam Waters (1994) : sbg ekspansi sumber yang tak terbatas, sama dengan sumber ekonomi.

Adapun sumber-sumber kekuasaan..
Sumber-sumber kekuasaan :

Menurut Etzioni (dalam Basrowi,2003:141) :

• Position power; melekat pada posisi diri dlm organisasi
• Personal power;berada pd atribut pribadi sbg akibat dr hubungan sosialnya.

Surbakti (1999) :
• Sarana paksaan fisik
• Ekonomi
• Normatif
• Jabatan
• Keahlian
• Informasi dan status sosial
• Popularitas pribadi
• Massa yang terorganisasi

kewenangan

• Max Weber
wewenang adalah suatu hak yang ditetapkan dlm tertib sosial untuk menjalankan kewajiban (kebijaksanaan, keputusan dan resolusi konflik). Ada 3 wewenang :

1. Wewenang kharismatis
2. Wewenang tradisional
3. Wewenang rasional

Perbedaan kekuasaan, dan wewenang

Kekuasaan : kemampuan untuk menggunakan sumber2 yang mempengaruhi politik.

Kewenangan : hak moral untuk menggunakan sumber2 yang membuat dan melaksanakan keputusan (hak memerintah)


Senin, 09 Januari 2012

kepemimpinan

kepemimpinan (Leadership)

George R Terry mengemukakan "kepemimpinan adalah keseluruhan aktivitas/tindakan untuk memepengaruhi serta menggiatkan orang-orang dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan."

Howard W Hoyt "kepemimpinan ialah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia,kemampuan untuk membingbing orang-orang."

Pfiffner & Presthus mengatakan "kepemimpinan adlah seni untuk mengkoordinasikan dan memberi motivasi kepada individu-individu dan kelompok guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Tipe-Tipe Pemimpin.

A.Pemimpin Pribadi.
Tipe ini ialah suatu tipe dimana seorang pemimpin:
  1. secara langsung mengadakan hubungan /kontak dengan para bawahannya.
  2. tidak menghiraukan /memperdulikan jenjang hierarki organisasi.
  3. menghendaki terwujudnya sentralisasi kekuasaan.
  4. ingin mencampuri dan mengetahui semua kegiatan organisasi dari tingkat yang paling atas hingga yang paling bawah.

B.Pemimpin Nonpribadi.
Tipe pemimpin nonpribadi ialah suatu tipe dimana seorang pemimpin:
  1. tidak secara langsung mengadakan hubungan/kontak dengan segenap pegawai/karyawannya.
  2. dalam menjalankan kepemimpinannya tetap memegang teguh saluran hierarki organisasi.
  3. pola struktur organisasi dan tata kerja tetap dilaksanak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  4. setiap pejabat/kepala unit mengetahui secara jelas batas wewenang dan tanggung jawabnya.
  5. setiap pejabat/kepala unit dilatih untuk bertanggung jawab,berdiri sendiri dan mengembangkan bakat serta kemampuannya.
C.Tipe Pemimpin Otokratis.
Tipe otokratis ialah suatu tipe di mana seorang pemimpin:
  1. menggap organisasi sebagai milik pribadi.
  2. mengindentifikasi tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
  3. menganggap bawahan sebagai alat semata-mata.
  4. tidak mau menerima kritik,saran dan pendapat.
  5. terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya.
D.Tipe Pemimpin Militeristis.
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang diaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer.Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat:
  1. dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering di pergunakan.
  2. dalam menggerakan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya.
  3. senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan.
  4. menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya.
  5. sukar menerima kritikan dari bawahannya.
  6. menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
E.Tipe Pemimpin Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern karena:
  1. dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulya di dunia.
  2. selalau mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya.
  3. ia senang menerima saran,pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya.
  4. selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan team work dalam usaha encpai tujuan.
  5. selalu berusaha untuk menjadiakan bawahannya lebih sukses dari bawahannya.
  6. berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
F.Tipe kepemimpinan Kharismatis.
Hingga sekarang ini para sarjana belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki kharisma,yang diketahui ialah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenannya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar,meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.


Tambahan:
Seandainya penulis menjadi seorang pemimpin maka saya akan memilih menjadi tipe kepemimpinan yang Demokratis,karena bangsa indonesia adalah bangsa yang terkenal keramahannya dan sopan santun,dan untuk mensejahterakan rakyat nya maka seorang pemimpin harus lebih dekat kepada rakyatnya sehingga taubagaimana keadaan rakyatnya.

sumber: Dasar-Dasar Manajemen
Pengarang: K,Soekarno
Penerbitan: Jakarta,Miswar,1980




Kamis, 08 Desember 2011

Konflik Organisasi

Pengertian konflik

Saya mempunyai tiga pengertian konflik,yaitu:

1.Konflik adalah suatu perbedaan kepentingan yang sedemikian rupa sehingga menimbulkan pertentangan diantaranya.

2.Konflik dapat di definisikan adalah hubungan antara dua pihak atau lebih yang memiliki ,atau yang merasa memiliki sasaran-sasaran yang tidak sejalan.

3.konflik adalah suatu kenyataan hidup,tidak terhindarkan dan sering bersifat kreatif.

Konflik dan kekerasan adalah dua hal yang berbeda,kekerasan meliputi tindakan,perkataan,sikap,berbagai struktur atau system yang menyebabkan kerusakan secara fisik ,mental,social,atau lingkungan,dan menghalangi seseorang untuk meraih potensinya secara utuh.

Pandangan Interaksionis.

John Aker dari IBM menjelaskan - pandangan baru tentang konflik yang disebut sebut sebagai persepektif interaksionis. Kalau pendekatan aliran hubungan manusiawi menerima keberadaan dari konflik, maka pendekatan interaksionis mendorong konflik pada keadaan yang "harmonis tidak adanya perbedaan pendapat yang cenderung menyebab organisasi menjadi statis, apatis, dan tidak tanggap terhadap kebutuhan akan perubahan dan inovasi. Sumbangan utama dari pendekatan interaksionis adalah mendorong pimpinan organisasi untuk selalu mempertahankan tingkat konflik yang optimal agar mampu menimbulkan semangat dan kreativitas kelompok.

Pandangan tradisional

• Semua konflik merugikan & harus dihindari

• Konflik menandakan salah fungsi di dalam kelompok

Teori-teori mengenai berbagai penyebab konflik
Untuk membantu anda dalam memahami cara-cara mengelola konflik,kami memberikan ringkasan teori-teori utama berikut mengenai sebab-sebab konflik,masing-masing dengan metode dan sasaran yang berbeda.

TEORI HUBUNGAN MASYARAKAT
Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi,ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.sasaran yang ingin dicapai teori in adalah:
a.Meningkatkan komunikasi dan saling pengertian antara kelompok-kelompok yang mengalami konflik.
b.Mengusahakan toleransi dan agar masyarakat lebih bias saling menerima keragaman yang ada di dalamnya.

TEORI NEGOSIASI PRINSIP
Menganggap bahwa konflik di sebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak yang mengalami konflik.sasaran yang ingin dicapai teori ini adalah :
a.Membantu pihak yang mengalami konflik untuk memisahkan perasaan pribadi dengan berbagai masalah dan isu.dan memampukan mereka untuk melakukan negosiasi berdasarkan kepentingan mereka daripada posisi tertentu yang sudah tetap.
b.Melancarkan proses pencapaian kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak atau semua pihak.

TEORI KEBUTUHAN MANUSIA
Berasumsi bahwa konflik yang berakar dalam di sebabkan oleh kebutuhan dasar manusia-fisik,mental,dan social-yang tidak terpenuhi atau dihalangi.keamanan,identitas,pengakuan,partisipasi,dan otonomi sering merupakan inti pembicaraan.sasaran yang ingin dicapai teori ini adalah:
a.Membantu pihak-pihak yang mengalami konflik untuk mengidentifikasi dan mengupayakan bersama kebutuhan merak yang tidak terpenuhi,dan menghasilakn pilihan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu.
b.Agar pihak-pihak yang mengalami konfik mencapai kesepakatan untuk memenuhi kebutuhan dasar semua pihak.

TEORI KESALAHPAHAMAN ANTARBUDAYA
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidak cocokan dalam cara-cara komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda.sasaran yang ingin dicapai teori ini adalah;
a.Menambah pengetahuan pihak-pihak yang mengalami konflik mengenai budaya pihak lain.
b.Mengurangi stereotip negative yang mereka miliki tentang pihak lain.
c.Meningkatkan keefektifan komunikasi antarbudaya.



sumber:

1.Buku berjudul "mengelola konflik keterampilan dan strategi untukbertindak" diterbitkan oleh The british Council,indonesia.

2.Buku berjudul "penanganan konflik dan pertumbuhan organisasi" karangan: DR.W.F.G. Mastenbroek.

3.Modul mahasiswa universitas indonesia jurusan MID '09