Rabu, 13 Oktober 2010

Ku Titip Surat ini Untuk Mu

surat dr seorang ibu,yg anak laki - lakinya telah dewasa,dan melupakan dirinya. di tulis dlm bahasa arab,dan telah di terjemahkan ( kisah nyata )

wahai anak ku, ku tulis risalah ini dari tangan seorang ibu yg merana,
yg di tulisnya dengan rasa malu,dalam kegelisahan & lamanya penantian.
lama di pegangnya pena ini, hingga berlinang air matanya
dan di setiap tulisannya di tutupi dengan air matanya.

wahai anak ku, telah senja kini usia ibu, dan aku melihat dirimu telah beranjak dewasa.
telah sempurna akal & telah matang fikiran mu.
anak ku, diantara hak ibu, sudi kiranya engkau membaca surat ku ini.
namun bila engkau enggan wahai anak ku, robeklah surat ini, sebagaimana engkau telah merobek - robek hati ibu mu ini.

wahai anak ku, 25th yg lalu kebahagiaan paling besar yg kurasa dlm hidupku,
tatkala dokter mengabarkan kehamilan ku. dan setiap ibu wahai anak ku, sungguh telah mengetahui makna kalimat ini dengan baik. sungguh itu merupakan kebahagiaan dan kegembiraan dan mulainya awal kepayahan dari perubahan tubuhku.

setelah berita ini, ibu mengandungmu selama 9bln dengan penuh kebahagiaan. aku berdiri,tidur dan makan dengan penuh kesulitan. dan akupun bernapas dengan kepayahan.
namun, semua kesulitan & kepayahan ini tidak mengurangi sedikitpun rasa cintaku & sayangku pada mu.
bahkan cinta kasih ku semakin bertambah pada mu.
malam itu, ketika rasa sakit yg luar biasa menyerang pada ku, hingga air mata pun sudah tak mampu lagi mengalir, hingga aku melihat dengan kedua mata ku seakan akan kematian akan menjemputku hingga akhirnya kamu terlahir ke dunia. air mata kepedihanku terpancar bersamaan dengan tangismu. hilanglah semua rasa sakit & kepedihan.

wahai anak ku,telah berlalu masa - masa dimana aku meninabobokan mu di dadaku & aku memandikan mu dengan kedua tangan ku. kujadikan pangkuan ku sebagai ranjang tidurmu dan susuanku sebagai makanan untuk mu. aku terjaga sepanjang malam agar kamu dapat tertidur pulas & aku berlelah diri di siang hari untuk kebahagiaan mu. kebahagiaan tatkala kamu meminta sesuatu dari ibu mu dan segera ku penuhi permintaan mu. itulah puncak tertinggi kebahagiaan ku.

telah lewat malam - malam,dan telah berlalu hari demi hari. demikian kulakukan semua ini untuk kebahagiaan mu.

tibalah masa keremajaan mu & tanda - tanda kedewasaan mu pun telah tampak pada dirimu.
hingga ibu mencarikan mu wanita yg kamu inginkan untuk kau nikahi.
dan tibalah waktu pernikahan mu yg membuat sedih hati ku, berlinang air mata ku karena kebahagiaan dengan lembaran hidup mu yg baru, bercampur duka yg dalam karena akan berpisah dengan mu.

tibalah masa - masa yg amat sangat berat bagi diriku, dimana kurasakan dirimu bukanlah buah hati yg dulu ku kenal, sungguh kau telah menyingkirkan diriku, melupakan hak - hak ku. hari terus berlalu dan tidak pernah lagi kulihat dirimu. tak pernah ku dengar lembut suara mu. apakah kamu lupa kepada seorang wanita yang telah memeliharamu dengan penuh rasa cinta??

wahai anak ku, aku tidak menuntut apa - apa darimu, jadikanlah diriku layaknya malaikat yg kamu miliki, jadikanlah diriku tempat persinggahanmu yg senantiasa kamu kunjungi setiap bulan walau hanya sesaat.
wahai anak ku, gemetar seluruh tubuhku,lemah kurasa badan ku ketika rasa sakit ku derita. berbagai penyakit silih berganti menghampiriku. aku tidak mampu berdiri melainkan denga kesulitan dan aku tidak mampu duduk melainkan dengan kepayahan.

apabila suatu saat ada orang yg memuliakan dirimu,niscaya kamu akan memujinya karena perhatian terhadap dirimu, & kebaikan sikapnya pada dirimu.
dan ibu mu ini wahai anak ku,lebih banyak berbuat kebaikan pada dirimu & berlaku ma'ruf padamu,hingga tidak dapat di balas dengan apapun juga. ibu telah merawatmu,melayani semua kebutuhan mu bertahun - tahun lamanya. manakah bals mu??
apakah setelah semua ini,hatimu menjadi keras & berlalunya waktu membuat mu jauh dari ku.

dosa apakah yg telah ku perbuat hingga aku menjadi musuhmu? engkau tidak mau menjenguk ku.
beratkah langkah kakimu untuk mengunjungiku? apakah aku melakukan kesalah pada dirimu?
ataukah aku telah melakukan kelalaian dalam melayani mu?jadikanlah diriku layaknya pelayan - pelayan mu yg engkau berikan upah kerja mereka. berikanlah aku sedikit saja rasa kasih & sayang mu.
berbuat baiklah pada diriku wahai anak ku. karena sesungguhnya Allah akan berikan balasan kebaikan pada orang yg berbuat baik.

wahai anak ku,tak ada yg ku inginkan di dunia ini selain melihat wajahmu, tak ada yg ku inginkan selain itu. wahai anak ku, bergetar keras detak jantungku, berlinang air mataku melihat dirimu hidup bahagia. senantiasa manusia memperbincangkan akan kebaikan mu,kedermawanan mu, & kemuliaanmu.

wahai anak ku, apakah kiranya hatimu masih memiliki seberkas rasa belas kasih terhadap seorang wanita yg renta & lemah ini?? yg hatinya diliputi dengan kerinduan & diliputi kesedihan. kamu telah membuat luka hatinya, membuat air matanya berlinang,hancur hatinya,terputusnya hubungan silaturahmi dan kau tancapkan belati tepat ke jantung nya.

aku tidak akan mengadukan kepedihan ini karena bila naik menembus awa - awan dan mengetuk pintu - pintu langit, niscaya bala akan datang padamu, berbagai keburukan menghampirimu & musibah besar akan menimpa mu.

Tidak! tidak akan mungkin aku melakukan hal tersebut. wahai anak ku, kamu akan senantiasa menjadi buah hati ku, penyejuk pandangan ku, dan kebahagiaan dunia ku. sadarlah anak ku, rambut putih mu sudah nampak. niscaya kamu akan menulis surat ini kepada anak mu dengan linangan air mata sebagaimana aku menulis surat ini untuk mu.

wahai anak ku,takutlah kepada Allah, berhentika lah tangisnya, hapuslah kedukaan nya, setelah itu jika engkau inginkan sobeklah surat nya. dan ketahuilah anak ku, "barang siapa yg mengamalkan kebaikan maka kebaikan itu untuknya & barang siapa yg berbuat keburukan, maka keburukan itu akan kembali padanya"

0 comments:

Posting Komentar